Patrolicia.com/jakarta
Ketika Jokowi ditembak pertanyaan oleh Najwa tentang pernyataan JK bahwa pemerintah lambat mengambil keputusan dan tak tegas soal kebijakan menangani Corona, ternyata Jokowi tidak reaktif.
Dengan dingin presiden RI itu menyatakan : “Membuat rakyat tenang itu adalah sebuah keputusan.”
Mendengar jawabannya, dalam hati saya berkata : “Orang ini memang tidak sempurna, tapi dia bisa diandalkan.”
Membuat rakyat tenang adalah salah satu tujuan terpenting dalam penanganan Corona. Tanpa rakyat yang tenang, kita bisa membayangkan apa yang akan terjadi – baik saat ini maupun di masa mendatang.
Jadi yang ribut itu adalah para lawan politik, barisan sakit hati, gelandangan politik yang tak berguna.
Tujuan agar rakyat tenang itulah yang membuat orang “melihat” Jokowi tak melakukan sesuatu yang berarti.
Jokowi adalah tipe petarung yang sangat lentur menyesuaikan strategi dan taktik pertarungannya. Itu sebabnya dia menunjuk Achmad Yurianto sebagai juru bicara resmi pemerintah soal Corona. Bukan lagi Menkes yang mulai jadi sasaran tembak.
Tugas menkes untuk “cengengesan” sudah selesai, dia kini harus mengamankan operasional manajemen kesehatan rakyat tanpa harus banyak bicara. Dan dalam hal ini, dia adalah petarung yang tangguh. Menkes kini lebih banyak bekerja dalam sunyi, dan tetap boleh mengumbar tetap senyum khasnya.
Kelenturan ini sering tak diduga lawannya, sekaligus disalahpahami. Saya yakin Jokowi tahu apa yang harus dilakukannya : menyelamatkan rakyat – apapun cara dan taruhannya.
Dan itu ditegaskan dengan lugas oleh Prabowo, Menhan yang notabene lawan politik terbesar sang presiden. Prabowo bersaksi bahwa Jokowi berjuang bagi rakyat, bangsa dan negara.
Artinya, rakyat bisa mengandalkan Jokowi. Ingat apa yang pernah disampaikan Jokowi : “Saya tidak bisa mengubah arah angin, tapi saya bisa mengatur layar untuk sampai ke tujuan.”
Dia kini dia sedang mengatur layar di tengah terpaan angin Corona. Jangan ribut.
Terimakasih