SIDAK WABUP KUPANG VS JOKI PERJALANAN DINAS DPRD

136
By : Jermi Mone
PAtCOM-OELMASI (NTT), Masyarakat Kabupaten Kupang seketika di buat terkejut oleh berita tentang Inspeksi Mendadak (Sidak) yang di lakukan Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe.
Sehari pasca di lantik oleh Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat tanggal 07 April 2019, duet pemimpin baru Kabupaten Kupang, Korinus Masneno – Jerry Manafe (Komitmen) periode 2019 – 2024 langsung membuat gebrakan dengan melakukan sidak.
Sesuai tagline Komitmen, pasangan pemimpin baru Kabupaten Kupang itu, ternyata tidak ingin berlama – lama menikmati eforia. Wakil Bupati Jerry Manafe yang mendampingi Korinus Masneno sebagai Bupati kemudian langsung bergerak melakukan sidak.
Beberapa bagian di Kantor Bupati Kupang menjadi sasaran Sidak sang Wakil Bupati. Setiap sisi ruangan di beberapa bagian di lihatnya satu per satu, bahkan sampai memeriksa kamar mandi/WC.
Pimpinan dan staf pada bagian sasaran sidak menampakan raut wajah tegang bercampur ‘takut’. Beberapa ruangan termasuk ruang kerja terlihat kotor, penuh debu, penuh sarang laba – laba, berkas berserakan dan lainya. Apalagi saat masuk kamar mandi/WC, Wabup Kupang pun tidak segan – segan mengkritisi dan bahkan tegas memberi peringatan agar segera mungkin di tata.
Setelah puas mengelilingi setiap ruangan kantor bupati, Wabup Kupang pun mengalihkan perhatian ke beberapa OPD yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan sipil serta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.
Praktis, sidak Wakilnya Bupati Korinus Masneno ini kemudian menjadi viral oleh tangan – tangan wartawan yang menulis berita dari berbagai sudut pandang masing – masing media. Tidak jarang pula, ada yang mengabadikan sidak itu dengan rekaman video. Berita dan video sidak Wabup Kupang pun menjadi konsumsi masyarakat luas termasuk masyarakat Kabupaten Kupang.
Hasil Sidak Wabup Kupang
Sampai hari ini, terutama masyarakat di Kabupaten Kupang memberi apresiasi dan menilai bahwa apa yang di lakukan duet pemimpin baru sangat baik untuk tujuan melakukan pembenahan.
Jika masyarakat memasuki kantor bupati kupang hari ini, terlihat jelas mulai ada perubahan dari sebelumnya. Perbedaan paling mencolok adalah soal kebersihan kantor dan memang tidak dapat di sangkali bahwa perbedaan itu karena sidak.
Pemberitaan media dan mungkin pula kesaksian sesama ASN, sidak Wabup Kupang kemudian membawa virus positif bagi semua OPD. Masing – masing OPD secara mandiri dan sadar mulai menata lingkungan kantor, membersihkan kantor. Artinya, semua OPD mulai menyiapkan diri bila satu ketika Wabup Kupang melakukan sidak juga di OPD masing – masing.
Harus di akui bahwa hasil sidak paling menonjol terutama soal pembangunan pasar Lili di Kelurahan Camplong I. Pasca melakukan sidak bersama Forkopimda di Pasar Lili, polemik pembangunan pasar yang menelan dana lima miliard lebih itu telah masuk ke ranah hukum. Bahkan, penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang pun telah menaikan status dari penyelidikan ke penyidikan.
Konon katanya, dalam waktu dekat jaksa penyidik Kejaksaan Negeri Kabupaten Kupang akan segera menetapkan tersangka pembangunan pasar lili. Penetapan tersangka pun tinggal menunggu hasil perhitungan kerugian negara.
Selain itu, sepertinya target utama duet pemimpin baru Kabupaten Kupang juga mengarah pada upaya meningkatan disiplin seluruh ASN lingkup Pemkab Kupang. Bukti terbaru adalah presentase kehadiran ASN hari pertama masuk kerja pasca libur panjang idul fitri mencapai 92 persen. Presentase kehadiran ASN 92 persen itu adalah paling tinggi selama kurun waktu 10 tahun terakhir.
Joki Perjalanan Dinas DPRD Kabupaten Kupang
Soal Joki Perjalanan Dinas Anggota DPRD Kabupaten Kupang yang menjadi trending topik di media maupun obrolan di masyarakat serta merta mulai menghapus obrolan tentang sidak Wabup Kupang.
Obrolan tidak resmi beberapa orang wartawan di kedai kopi dengan topik sederhana tentang Sidak Wabup Kupang VS Joki Perjalanan Dinas, muncul analisa bahwa Joki Perjalanan Dinas hanyalah pengalihan isu dan pengalihan topik saja.
Alasan yang di kemukakan dalam obrolan kedai kopi mungkin bisa menjadi bahan diskusi baru. Kenapa kemudian ada upaya pengalihan isu dari Sidak ke joki perjalanan dinas, siapa yang merancang serta siapa yang diuntungkan?
Awak media berusaha membedah pertanyaan yang mungkin di mata para politisi sangat gampang untuk di kenali. Jawaban dari pertanyaan itu, bahwa sidak Wabup Kupang ternyata memberi daya dorong luar biasa. Sidak itu kemudian memberi signal bahwa banyak orang terindikasi mulai merasa tidak nyaman, di liputi ketakutan dan rasa nyaman selama ini sepertinya mulai di usik oleh Wabup Kupang.
Nyaman dari hal apa. Nyaman dari tindakan indisipliner, nyaman dari kerja ABS (Asal Bapak Senang), nyaman dari upaya mencari alasan pembenaran diri, dan mungkin pula nyaman dari upaya memperkaya diri (indikasi saja).
Isu joki perjalanan dinas terkesan di rencanakan. Isu perjalanan dinas tanpa sengaja di bocorkan ke media tertentu saja. Tujuannya sederhana yaitu agar publik tau, namun pemberitaan sangat vulgar soal itu hanya untuk satu atau dua kali dan selanjutnya sang pemberita awal kemudian mundur teratur. Agar memenuhi rasa penasaran publik, media lain kemudian di dorong untuk meneruskan pemberitaan.
Pihak penegak hukum (Polres Kupang) pun seperti sangat hati – hati dalam mendalami isu joki ini, hingga saat ini Polres Kupang belum memberi pernyataan resmi terkait perkembangan kasus apakah status kasus ini masih penyelidikan atau sudah di tingkatkan menjadi penyidikan. Dengan demikian sangat pantas kalau di gunakan kata isu.
Dalam isu joki ini, Komitmen Bupati Kupang Korinus Masneno dan Wakil Bupati Jerry Manafe sebenarnya sedang di uji oleh publik. Apakah komitmen sesuai tagline saat kampanye masih kuat atau telah tergerus habis.
Sebab, dalam isu joki perjalanan dinas itu, Wabup Kupang turut di kaitkan. Santer beredar isu di masyarakat bahwa Wabup Kupang Jerry Manafe berada di balik isu joki perjalanan dinas dengan tujuan ingin melemahkan fungsi DPRD sebagai lembaga. Sangat sedih melihat kondisi ini.
Isu joki perjalanan dinas ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi ingin mengibarkan bendera perang antara pemerintah dan lembaga DPRD Kabupaten Kupang, namun di sisi lain juga ingin merusak komitmen Bupati dan Wakil Bupati Kupang.
Secara implisit dapat di tafsirkan bahwa pesan utama yang ingin di sampaikan yaitu untuk membungkam Wabup Kupang agar jangan lagi melakukan sidak sebagai bentuk nyata tugas Wabup melakukan pengawasan internal.
Wabup Kupang dalam pusaran isu joki perjalanan dinas hendak di beri pesan bahwa sebagai mantan anggota DPRD sekaligus mantan Wakil Ketua DPRD pun sejatinya mengerti akan praktek – praktek demikian.
Dengan kendornya pengawasan internal oleh Wabup Kupang akibat “dipaksa”, maka ASN akan semakin leluasa bermain peran maka Kabupaten Kupang akan tetap seperti ini hingga kiamat.
Menarik untuk di tunggu apa ending dari isu joki perjalanan dinas. Ibarat bermain catur maka Joki perjalanan dinas yang rata – rata tenaga honor daerah dan/atau sebutan lain yang relevan akan di korbankan menjadi pihak pesakitan.
Harapan Masyarakat
Sebagai masyarakat Kabupaten Kupang, penulis ingin daerah menjadi lebih baik. Duet Bupati dan Wakil Bupati Kupang dalam masa kepemimpinan yang telah di percaya oleh sekitar 34 ribu orang lebih harus tetap memiliki komitmen merubah wajah daerah yang selama ini “tidur”.
Terlebih sekitar 110 ribu orang lebih yang tidak memilih paket komitmen tetap setia menunggu apa gebrakan yang akan dilakukan demi kemajuan dan kemakmuran masyarakat.
Masyarakat memang tidak banyak menuntut perubahan seketika, namun paling tidak ada tindakan nyata yang di lakukan. Sebab, duet pemimpin ini pun menerima estafet kepemimpinan dengan kondisi daerah yang biasa saja sehingga untuk menjadi luar biasa memang memerlukan kerja keras.
Sebagai upaya nyata, maka sidak Wabup Kupang mesti tetap dilakukan, tidak peduli apa pun kondisinya. Sementara Bupati Kupang tetap memikirkan dan mengeksekusi kebijakan – kebijakan pembangunan daerah.