Harga Bahan Pangan Menjelang Hari Raya Idul Fitri Stabil

87

PATROLI C.I.A.SITE-KUPANG, Hal ini terungkap Setelah Operasi Pasar dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Benediktus Polo Maing Rabu (29/5/2019. 
Operasi Padar ini dilakukan dalam rangka persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan khususnya Hari Raya Idul Fitri guna mengetahui ketersediaan stok barang, pengendalian harga dan langkah-langkah serta upaya yang dilakukan guna menstabilkan harga, mencegah penumpukkan barang di gudang yang berpengaruh terhadap aktifitas perekonomian di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Turut mendampingi Sekda Beni Maing, Kepala Dinas Peternakan Propinsi Ir. Dani Suhadi, Kepala Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar El Tari Kupang Barata, Kepala Bulog Divisi Regional NTT Eko Pranoto, Kepala Biro Ekonomi dan Kerja Sama Dr Yusuf Rupidara dan ketua Satgas Pangan NTT, AKBP Josua serta Kabag Ekonomi dan Kerjasama, Yohanes Waleng dan seluruh staf yang terkait.

Sekda dan rombongan melakukan kunjungan ke pasar Inpres Naikoten, Pasar Oeba, Pelindo, Gudang Bulog, Gudang Grosir, dan Angkasa Pura.  Hal ini dilakukan guna mengecek harga dan ketersediaan stok bahan pangan.
Berikut Daftar harga sembako di pasar Inpres dan Oeba
1. Bawang merah Rp 30.000 harganya stabil sampai saat ini dan diperkirakan tidak niak
2. Bawang Putih dari harga Rp. 100.000 per 1 kg turun Rp.60.000 per 1 kg. Harga bawng putih turun.
3. Minyak goreng 1 liter Rp. 15.000 harganya stabil
4. Lombok merah kecil 1 kg Rp. 25.000 harganya stabil
5. Lombok besar dari harga Rp. 50.000 per 1 Kg turun menjadi Rp. 30.000
6. Telur ayam I rak dari harga Rp. 45.000 naik menjadi Rp. 50.00p
7. Telur puyuh 1 rak Rp. 40.000 harga stabil
8. Daging sapi isi 1 Kg Rp. 90.000
9. Harga beras dari harga Rp. 8000 – Rp. 12.000 per Kg harganya stabil tidak mengalami kenaikan
10. Gula pasir harga perkarung Rp. 585.000 naik menjadi Rp. 615.000
11. Bawang Bombay 1 buah Rp. 5000
12. Daging ayam potong harga dari Rp.30.000 sampai dengan Rp. 50.000 tergantung besarnya ayam.
13. Terigu 1 kg Rp. 7000 terigu merek kompas dan segitiga dalam kemasan Rp. 8000- 9000 harganya stabil.
Berdasarkan hasil pantauan awak media patrolicia.site, Telur ayam dan gula pasir mengalami kenaikan harga sedangkan Bawang Putih dan lombok besar cendrung mengalami penurunan harga.
Kestabilan harga ini menurut Kepala Bulog Divisi Regional NTT, Eko Pranoto, karena  ketersediaan beras dan kebutuhan pokok lainnya sangat mencukupi sehingga tidak terjadi inflasi. Bulog telah menyiapkan 5 unit gudang. Beras Vietnam 17.500 Ton, Gula Pasir 1000 Ton, Terigu 5 ton dan Minyak Goreng, 2000 liter dan Telur.
“Secara keseluruhan ketersediaan bahan pangan untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur 4 bulan ke depan aman’, tegas Eko Pranoto.
Hal serupa dkatakanFernando pemilik CV. Sumber Cipta (Gudang Grosir) ketersediaan bahan pokok, khususnya Minyak Goreng, Gula pasir, Beras dan Terigu stabil. Stok yang tersedia bisa mencukupi 1-2 bulan ke depan. Beras yang tersedia di Gudang CV. Sumber Cipta adalah Beras dari Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur.
Baginya sirkulasi beras dari gudang grosir sampai ke desa-desa meningkat dari hari ke hari. Ini menandakan bahwa harga beras bisa dijangkau bahkan oleh masyarakat yang ada di pelosok.
“Sedangkan dalam dialog antara Karo Ekonomi dan Kerjasama Provinsi NTT dengan General Manajer PT Pelindo III, Baharuddin justru ada hal baru yakni  diusulkan agar kapal kapal kecil yang mengangkut hasil bumi terpusat di pelabuhan Tenao. Sedangkan pengiriman Sapi hidup sebaiknya diganti dengan pengiriman daging. Untuk itu Pemerintah daerah mengusulkan ke Pemerintah Pusat agar memberikan subsidi pengangkutan”. Agar harga daging kita bersaing dengan daerah lain dan laku dipasaran. 
Bagi Baharudin, NTT punya potensi sumber daya yang luar biasa jika dikelola dengan baik maka akan sangat mendukung Visi NTT Bangkit menuju masyarakat NTT sejahtera. Semua ini tentunya didukung dengan regulasi yang jelas.
Kepala Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar El Tari Kupang, Barata saat ditemui di Posko  Terpadu Angkutan Lebaran mengatakan, angkutan mudik Lebaran Tahun 2019 ini di Bandara El Tari Kupang diperkirakan mengalami penurunan 27℅ di banding tahun sebelumnya. Dijelaskannya bahwa kendalanya karena semakin baiknya infrastruktur sehingga masyarakat punya banyak alternatif. Masyarakat bisa memilih sendiri transportasinya.
”Infrastruktur sudah semakin baik sehingga masyarakat bisa memilih transportasinya. Selain itu faktor harga tiket relatif tinggi. Terkait harga tiket, Airline dalam menentukan harga tiket sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh menteri Perhubungan ada tarif dasar bawah dan tarif dasar atas. Jadi harga tiketnya naik itu sah-sah saja”. Ujar Barata (Bataona)