Patrolicia.com/propinsi NTT
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para pemimpin wilayah agar jangan pernah lelah membangun Nusa Tenggara Timur. Para Bupati, Para Camat dan Para Kepala Desa dapat berkontribusi dari wilayahnya masing-masing untuk mensejahterakan rakyat Nusa Tenggara Timur.
“ Kita mesti bekerja dengan cara-cara yang luar biasa, jangan dengan cara-cara yang biasa,” kata Gubernur Viktor saat menyampaikan sambutan pada acara Panen Perbenihan di Desa Kauniki Kecamatan Takari-Kupang , Rabu (12/20).
Mantan Anggota DPR RI ini menegaskan, membangun pertanian di NTT harus dilakukan secara revolusioner. Artinya pola kerjanya harus dengan cara-cara yang luar biasa.
“Pak bupati, kerja dikantor cukup 20 persen saja dan 80 persennya ada dilapangan. Camat mesti menguasai hal teknis.Begitu juga kepala desa. Revolusi itu ekstrem. Semua manusia yang terlibat mesti memiliki energi dan keinginan dobel. Lompatan kerjanya eksponensial. Kalu sehari 24 jam, kerjanya 16 jam dan istirahatnya 8 jam,” ujar Gubernur VBL.
Lebih lanjut, Gubernur Viktor mengajak para petani untuk mengolah lahan dengan hati. Bekerja selaras dengan alam.
“Tanaman dan tumbuhan bagian dari makhluk hidup. Para petani harus tanam sesuatu dengan penuh cinta kasih. Kerja mesti selaras antara otak dan hati sehingga direstui oleh Tuhan,” ungkap Gubernur VBL.
Putra asal semau ini mengharapkan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan revolusi pertanian.
“Di sini, potensi airnya luar biasa. Didukung oleh sumberdaya manusia, peralatan, benih serta keterlibatan Undana dan Politani, hasilnya pasti akan luar biasa. Kita bersyukur karena punya Presiden dan Menteri Pertanian yang sangat mencintai dan mendukung pertanian NTT,” kata Gubernur VBL.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur VBL juga menyinggung tentang kemandirian benih. NTT masih belum mampu menyiapkan benih padi maupun jagung.
“Tapi yakinlah,tahun depan kita bisa. Saat ini terbukti bahwa kita mampu menghasilkan benih padi Varietas Ciherang. Ke depanya kita harus mendesaignnya secara lebih baik agar kebutuhan benih di NTT bisa dipenuhi,” ujar Gubernur Viktor.
Mantan anggota DPR itu menegaskan komitmen pemerintah Provinsi NTT untuk mewujudkan hal tersebut sekaligus meningkatkan hasil produksi pertanian di NTT.
“Tahun depan kita akan menganggarkan 100 miliyar untuk pertanian. Kebijakan ini merupakan anggaran terbesar sepanjang sejarah NTT untuk mengembangkan pertanian di NTT. Tentunya harus jelas perencanaan,pelaksanaan hingga pertanggungjawabanya. Saya harapkan seluruh kabupaten/kota dapat saling bersinergi untuk pengembangan pertanian di NTT,” ujar politisi Nasdem tersebut.
Sementara itu,Bupati Kupang, Korinus Masneno, kehadiran Gubernur NTT dalam acara panen benih memberikan motivasi dan dorongan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Kupang untuk bekerja lebih giat.
“Kami percaya pasti akan banyak dukungan buat kami di kabupaten agar bisa bangkit mengoptimalkan potensi dan sumberdaya yang ada dalam meningkatkan ekonomi masyarakat,” kata Korinus.
Lebih lanjut Korinus mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Kupang memiliki program Revolusi 5P yakni revolusi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata.
“Khusus dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui revolusi pertanian, kami terus berjuang keras, meskipun ada keterbatasan, tapi kami tidak putus harapan untuk mendukung NTT Bangkit Menuju Sejahtera,” pungkas Korinus.
Nelson Edison Bulan selaku pengawas perbenihan di Kabupaten Kupang menjelaskan, jumlah penangkar sebanyak 12 penangkar.
“Lokasi panen perbenihan saat ini adalah milik pak Haji Syarifudin di areal persawahan Dusun Lima Desa Kauniki Kecamatan Takari kabupaten Kupang dengan Nomor ijin penangkar 521.009/1207/UPT PSB/11/2019 dengan luas keseluruhan penanaman adalah 157 Ha. Yang akan dipanen menjadi calon benih seluas 73,5 Ha,” jelas Nelson.
Menurut Nelson, Haji Syarifudin bekerjasama dengan 3 kelompok tani yang ada di desa Kauniki yaitu Kelompok Tani Sepakat Sakti, kelompok Tani Tekad Maju dan Kelompok Tani Puin Mad untuk menghasilkan benih padi berlabel.
Demikian Siaran Pers ini dibuat untuk dipublikasikan.