PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA GKI EMAUS SEKALIGUS PELETAKAN BATU PERTAMA OLEH MAKOREM 181/PVT SORONG

1,224

 

Patrolicia.com/Sorong papua barat – Bertenpat di gedung Gereja Emaus Makorem 181/PVT telah dilaksanakan acara ibadah sekaligus peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT yang dihadiri oleh Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus, Kepala Satpol PP Provinsi Papua Barat Otto Mayor yang mewakili Gubernur Papua Barat, Anggota BP Am Sinode Wilayah 7 Pnt. Nimbrod Sesa, Ketua Klasis GKI Sorong Pdt. Ishac Kwaktolo S.Si Teol, Kasrem 181/PVT Kolonel Inf I Wayan Sandi Susila, anggota DPRD Provinsi Papua Barat Fredi Marlisa, Para Kasi Korem 181/PVT, para Komandan Satuan dan Ka Balak Aju jajaran Korem 181/PVT, Sekertaris Klasis GKI Sorong Pdt Yohanis Sattu, S.th, M.Mis, Ketua Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Pdt. Hana W. Sahulata, S.Th, para mantan Ketua Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Pdt. Rein Tanawani, S.Th, MA.M.Mis dan Pdt. Yudit Latumahina Souhuat, S.Th, M.Mis Teol, para sesepuh pendiri Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT,bertempat di halaman Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT Jl. Pramuka No. 1 Kota Sorong-Papua Barat.(senin,24/08/2020)

Acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT ini, diawali dengan laporan Ketua Panitia pembangunan gedung gereja emaus makorem 181/PVT, Kapten Inf Yunister Tegel kemudian dilanjutkan dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketua Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Pdt. Hana W. Sahulata, S.Th , dalam khotbahnya yang terdapat dalam pembacaan Firman Tuhan Kitab Esra 3 : 8-13 mengatakan bahwa pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT yang baru dengan membongkar gedung yang lama tentunya kita semua pasti ada perasaan sedih dan gembira. Sedih karena gedung yang lama memiliki banyak cerita sejarah, sementara gembira karna akan memiliki gedung yang baru, tetapi perasaan sedih dan gembira ini adalah merupakan bentuk pujian kepada Tuhan.

Ditengah-tengah ibadah, dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT oleh Kepala Satpol PP Provinsi Papua Barat Otto Mayor yang mewakili Gubernur Provinsi Papua Barat, selanjutnya oleh Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus, dan diikuti berturut-turut Anggota BP Am Sinode Wilayah 7 Pnt. Nimbrod Sesa, Ketua Klasis GKI Sorong Pdt. Ishac Kwaktolo S.Si Teol, Ketua Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT Pdt. Hana W. Sahulata, S.Th, Ketua Panitia pembangunan Kapten Inf Yunister Tegel.

Setelah melakukan peletakan batu pertama di lanjutkan dengan sambutan gubernur papua narat yang di wakili oleh Otto Mayor, Dalam sambutan Gubernur Papua Barat mengatakan bahwa gedung gereja baru merupakan sarana peribadatan bagi umat Kristen, yang memiliki peran kerohanian untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Sejalan dengan itu sebagai Gubernur Provinsi Papua Barat manyampaikan bahwa peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT merupakan langkah awal dari tanda dimulainya pembangunan gedung Gereja ini. Oleh karena itu dibutuhkan rasa semangat, kerja sama yang baik terutama kerja keras oleh warga jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT untuk dapat mensukseskan pembangunan gedung gereja ini sampai selesai sehingga pembangunan gedung Gereja ini dapat di pergunakan oleh warga jemaat makorem 181/PVT untuk memuji dan membesarkan nama Tuhan.

Kemudian menururut Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus dalam sambutannya mengatakan bahwa,saya selaku Danrem secara pribadi merasa senang dan bersyukur kepada Tuhan atas dilaksanakannya peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT,oleh karena itu tentunya saja Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus beserta keluarga juga sudah merupakan anggota Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT. Sehingga dengan terlaksananya peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja GKI Emaus Makorem 181/PVT patut di syukuri oleh seluruh warga Jemaat, mengingat gedung gereja yang lama sudah tidak mampu lagi menampung warga jemaat pada saat pelaksanaan ibadah, sehingga warga jemaat harus duduk diluar karna banyaknya anggota jemaat. Apalagi dengan situasi sekarang ini dengan adanya Covid-19 dimana warga jemaat tetap harus selalu mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker,sehingga gedung gereja kita sudah tidak mampu menampung jemaat emaus yang semakin banyak sehingga lebih banyak lagi yang duduk di luar gedung gereja yang sudah pasti harus kena panas atau hujan,”terangnya”.

Sehingga Dengan dibangunnya gedung Gereja yang baru ini, tentunya warga Jemaat akan memerlukan tempat ibadah sementara. Oleh karna itu, sebagai Komandan Korem 181/PVT, Danrem 181/PVT Brigjen TNI Yulius Selvanus, memberikan ijin fasilitas gedung Aula, untuk dipakai sebagai tempat ibadah sementara bagi warga Jemaat GKI Emaus Makorem 181/PVT,”Ucap Danrem”.

Menurut ketua panitia pembangunan gedung gereja Emaus Makorem 181/PVT,bahwa gedung gereja baru emaus makorem 181/PVT masih sangat membutuhkan dana untuk dapat memperlancar pembangunan gedung gereja baru yang berada di makorem 181/PVT.
Pembangunan gedung gereja GKI Emaus Makorem dengan luas bangunan 356 Meter Persegi meliputi ;
– Luas ruang konsistory 60 Meter persegi.
– Luas ruang Ibadah 240 Meter persegi.
– Luas entrece atau teras 56 Meter persegi.
– Daya tampung jemaat Kurang lebih 450 jemaat.
Sehingga angaran yang di butuhkan dalam pembangunan gedung gereja Emaus makorem sebesar 3.570.000.000(Tiga milyar lima ratus tujuh puluh juta rupiah)

Sehingga untuk memenuhi standar nasional(SNI)sesuai kontruksi pembangunan maka,pelaksanaan pembangunan gedung gereja baru GKI emaus makorem ini memiliki spesifikasi teknik sebagai berikut ;
– Pekerjaan pendahuluan yaitu,Pembongkaran bangunan lama.
– Pekerjaan bangunan baru yaitu ;
1. Pekerjaan kontruksi mengunakan konstruksi beton dengan mutu K.240.
2. Konstruksi dinding mengunakan batu bata merah pasangan satu batu di finishing aci dan plamir.
3. Kusein pintu dan jendela mengunakan kayu klas satu(kayu besi)
4. Konstruksi kuda kuda mengunakan baja berat.
5. Penutup plafon mengunakan Gibsum bord 12 mm.
6. Lantai bangunan mengunakan granit ukuran 60 × 60
7. Konstruksi atap mengunakan baja berat.
8. Penutup atap mengunakan spandeks.

Untuk itu menurut ketua klasis bahwa pembangunan gedung gereja emaus makorem 181/PVT masih sangat membutuhkan dana yang sangat besar guna memperlancar proses pembangunan gedung gereja baru di makorem,”tegasnya.
(Timo/leo)