Patrolicia.com/provinsi NTT
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor B. Laiskodat Marah kepada dirut TVRI lantaran tidak ada perwakilan reporter TVRI NTT yang meliput peresmian kantor TVRI cabang Papua Barat oleh Presiden RI, Joko Widodo yang berlangsung secara daring.
Hal tersebut disampaikan Gubernur VBL usai mengikuti peringatan hari sumpah pemuda secara daring di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, Rabu (28/10/2020) siang.
Katanya, dirut TVRI belum layak menjadi seorang pemimpin. Pasalnya tidak memiliki sensitifitas. Peresmian TVRI Papua Barat merupakan satu rangkaian kegiatan di hari sumpah pemuda yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Dia tidak layak dikatakan sebagai dirut. Dia tidak menyapa bapak Presiden. Kelas dirut TVRI harus paham dan tahu bahwa ini merupakan satu rangkaian acara,” kata Laiskodat.
Menurut Gubernur Laiskodat, orang yang paling tolol itu dirut TVRI. “Saya mau sampaikan bahwa TVRI tidak layak ada di Provinsi NTT kalau di pimpin orang bodok seperti dia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Setda Protokol Provinsi NTT, Jelamu Ardu Marius kepada awak media mengatakan bahwa, Provinsi NTT melakukan protes keras kepada direktur TVRI yang tidak menyapa Presiden RI Joko Widodo, para menteri dan Gubernur se Indonesia.
“Ini tidak etis. Seorang direktur utama tidak menyapa presiden, menteri dan para gubernur,” jelasnya.
Selain memberikan Protes, kata jelamu, gubernur juga merasa kecewa dan menghendaki agar direktur TVRI dicopot dari jabatannya.
“Harus dicopot. Jika tidak, maka dia wajib meminta maaf secara nasional kepada publik. Termasuk publik Nusa Tenggara Timur,” kata jelamu.
Ia berharap agar dirut TVRI secepatnya melakukan permintaan maaf. Selain itu ia meminta agar etika-etika protokoler harus di perhatikan dalam menjalankan tugas.
“Tidak mungkin setingkat direktur utama tidak mngerti protap-protap protokoler. Itulah yang di protes keras oleh gubernur NTT,” Pungkasnya.