Dekranasda) Provinsi NTT berkolanborasi dengan Dapur Kelor Indonesia meluncurkan sebuah brand bernama “Haydrink”

1,157

Patroli cia com/provinsi NTT Dekranasda) Provinsi NTT berkolanborasi dengan Dapur Kelor Indonesia meluncurkan sebuah brand bernama “Haydrink” merupakan franchise atau warlaba berbasis Kelor pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara dengan mengusung konsep Minuman Kelor dengan berbagai cita rasa yang sangat cocok dengan kalangan Milenial saat ini.

Launching Minuman Kelor “haydrink” ini dilaksanakan pada hari Jumad, 24 September 2021, bertempat di Booth 6 samping sekolah tunas bangsa Liliba tepatnya di Depot OMAS , Kupang, dilakukan oleh Dekranasda Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang diwakili oleh Nona Maria Angelica Betrix Djogo Peluncuran ini dilakukan serempak untuk 19 titik usaha di kota Kupang , kelor yang menyebar dalam wilayah kota Kupang.

“Tujuan utama kami untuk memberdayakan petani kelor yang ada di NTT. Kelor juga memiliki 10 varian yang dapat digunakan untuk kesehatan masyarakat. Kami mengembangkan kelor menjadi kemasan-kemasan minuman yang bercita-rasa sesuai keinginan kaum milenial masa kini. Kami terus akan mengembangkan kelor ini agar masuk pasaran nasional dan internasional,” ucap Maria Angelica Betrix Djogo, kepada media

Atas nama Ketua Dekranasda NTT, Maria Fransiska Djogo, berharap semoga dengan adanya pengembangan kelor, dapat mendorong para petani untuk terus giat menanam kelor sehingga NTT memiliki pasokan kelor yang cukup untuk melayani kebutuhan pasaran nasional dan internasional.

Kepada masyarakat NTT, isteri Wakil Gubernur NTT ini mengatakan, agar mengkonsumsi kelor sesuai petunjuk yang baik, yaitu, apabila memasak daun kelor jangan dicampur dengan takis atau rantingnya, sebab jika masak daun bercampur tangkainya maka dapat menghilangkan kasiat daun kelor tersebut.

“Kalu masak daun dengan tangkainya maka dapat menetralisir kembali kasiatnya sehingga tidak bermanfaat apa-apa bagi kesehatan kita,”
[25/9 08.36] Peter: Maria Angelica Betriks Jogo selaku Owner cabang Liliba, saat diwawancara wartawan di Depot Omas, Jalan bumi 2, Kelurahan Liliba samping sekolah Kristen Tunas Bangsa, Kupang, Jumat (24/9/2021) menyampaikan terima kasih kepada Ibu Julie Laiskodat selaku Ketua Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia yang telah memberikan pelatihan dari awal proses pengerjaannya serta memfasilitasi berbagai alat-alat yang dibutuhkan.

“Kami menyampaikan terima kasih kepada Ibu Julie Laiskodat selaku Ketua Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia yang telah memberikan pelatihan dari awal proses pengerjaannya serta memfasilitasi alat-alat seperti, cupsiler untuk penutupnya, mesin blendernya, dan varian-varian rasanya yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan hingga saat peluncuran produk Hay drink berbahan dasar kelor hari ini,”ungkapnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, bahwa inovasi minuman kelor ini diolah dengan berbagai macam varian rasa agar banyak diminati oleh masyarakat khususnya kalangan milenial.

“Jadi serbuk haydrinknya dilarutkan dengan air panas secukupnya kemudian siapkan es batu sebesar satu cup dan ditambahkan susu 10 mililiter lalu diblender semuanya hingga tercampur rata. Di cupnya ini, diberikan susu kental manis agar menghiasi tepi gelasnya kemudian tuangkan prodaknya lalu ditambahkan beberapa topping sesuai selera para pembeli,” jelas Angel.

Minuman Hay drink kelor
Ditanya terkait proses pemasarannya, Angelica Jogo yang akrab disapa Angel ini mengungkapkan bahwa minuman hay drink ini bisa di beli melalui stand-stand yang ada di Kota Kupang yang berjumlah 19 titik dan dapat juga melalui Grab atau jasa online.

“Jadi pemasarannya bisa dibeli melalui stand-stand yang menyebar di 19 titik di Kota Kupang dan juga bisa melalui jasa online atau Grab bagi yang tinggal jauh. Karena minuman hay drink ini pemasarannya bekerjasama dengan grab atau jasa online,”ungkapnya sekali lagi.

Angel juga mengisahkan bahwa inspirasi menjadi owner hay drink ini bermula saat dirinya mendapat informasi yang disebarluaskan di media online bahwa Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia mencari 25 orang untuk memiliki produknya.

” Proses pengerjaannya sebulan yang lalu. Sebelumnya belum di perjual belikan, baru ini saat launching hari ini. Jadi sebelumnya Dekranasda telah menggelar pelatihan atau pembelajaran terkait cara membuatnya dan Technical Meeting ,untuk proses akhirnya agar semuanya sama. Jadi semuanya difasilitasi oleh Dekranasda dan Dapur Kelor,”paparnya.

Harapannya, lanjut Angel, agar kelor ini semakin dikenal masyarakat luas khususnya kalangan milenial bahkan mendunia.

“Kita memperkenalkan kepada masyarakat jika kelor itu tidak hanya sayur melainkan dapat diolah menjadi berbagai inovasi baru dengan mengikuti perkembangan dunia contohnya hay drink agar disukai kaum milenial. Banyak orang kurang suka kelor, jadi di inovasikan sehingga memiliki citarasa yang tinggi bagi para konsumen. Jadi kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat jika produk ini jika sudah semakin maju, dapat menciptakan lapangan usaha,” (rjb)