PatroliCIA.site Kupang (NTT), Seminar ahli bedah saraf (otak & tulang belakang) akan digelar pada hari Sabtu tanggal 31 Agustus 2019 di Ruang Poned Lantai III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Yohanes Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saat jumpa pers di Rumah Sakit Siloam Kupang (21/08/2019), dr. Elric B. Malelak, SpBS, dokter spesialis Bedah Saraf mengatakan seminar ini diperuntukkan bagi semua tenaga kesehatan yang merupakan ujung tombak kesehatan Nusa Tenggara Timur, terutama teman-teman tenaga kesehatan di kabupaten-kabupaten se-NTT.
Menurut dr. Elric B. Malelak, SpBS sudah ada trans kesehatan dan dokter bedah pun sudah banyak jadi kita harus mampu memanage ini agar bisa efektif dan efisien. Rencanannya peserta seminar adalah tenaga kesehatan; para kepala puskesmas, direktur rumah sakit serta kepala bagian departemen lain juga diundang agar sekalian memberi dukungan untuk acara seminar ini.
“Jadi yang paling penting yaitu siapapun mereka yang mengikuti acara ini, mari kita berbagi atau sharing tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan kemungkinan kita alami di kehidupan sehari-hari”, ujar Malelak
Adapun tujuan kegiatan ini menurut Malelak, para peserta dapat memberikan edukasi kepada masyarakat supaya mengetahui tentang bedah saraf ini seperti apa dan apa yang bisa dilakukan dan bagaimana solusi yang tepat saat menolong pasien.
Kegiatan seperti ini tentunya ada kendala namun itu tidak signifikan, kalau antusias pendaftaran peserta dari kalangan tenaga dokter sudah terlalu banyak namun sayangnya dari kalangan tenaga perawat masih sedikit.
“Mudah-mudahan melalui pemberitaan ini makin banyak perawat yang ada di Provinsi NTT bisa terlibat dalam kegiatan ini’, harap Malelak yang saat ini bekerja di Rumah Sakit Siloam dan RSUD Prof. Yohanes Kupang.
“Kita punya banyak kasus cedera tulang belakang baik yang tersebar di 22 kabupaten/kota. Kebanyakan yang mengalami cedera karena jatuh dari pohon lontar juga kecelakaan lalulintas. Dan pada umumnya pilihan utama dan pertama dalam pengobatan yakni menggunakan obat –obat aternatif atau tradisional”
“Sebagai tenaga kesehatan, saya berpikir bahwa edukasi masyarakat sangat penting sehingga ketika ada pasien yang mengalami cedera tulang belakang maka dia perlu tahu penanganannya harus khusus, tidak seperti pasien –pasien yang lain. mungkin saja awalnya kita berniat menolong melalui pengobatan alternatif namun kalau penanganan awal tidak tepat maka memperparah pasien tersebut”, ungkap Malelak.
dr. Elric Malelak menyampaikan contoh konkret, kemarin ada pasien dari Larantuka Flores Timur yang dirujuk ke Kupang. Saat dirujuk kakinya masih bergerak mungkin karena proses pengangkatan pasien bukan dilakukan oleh orang ter-edukasi membuat pasien itu tiba di Kupang kondisi kakinya tidak bisa digerakan. Atas dasar inilah mendorong saya untuk mengadakan seminar agar dokter umum, perawat serta tenaga kesehatan yang Ada di Provinsi NTT bisa menangani pasien dengan baik dan benar.
“Para dokter dan perawat di pelosok Kabupaten ‘kan tenaga ujung tombak kita begitu mereka tau pasien seperti itu, mereka sudah mengerti bagaimana cara merujuknya supaya tiba di Rumah Sakit Umum Kupang (Pusat rujukan), cedera pasiennya masih seperti semula” kata Malelak yang sudah empat tahun berdinas di Kupang.
Malelak mengungkapkan bahwa kadang-kadang pengalaman yang sering dialami tenaga kesehatan dalam kasus operasi tulang belakang secara teori harusnya seperti ini namun keterbatasan fasilitas maupun tenaga kesehatan yang membuat mereka mengambil jalan lain yakni mengakali agar dapat menangani pasien.
Untuk itu melalui Seminar ini baik masyarakat maupun tenaga kesehatan bisa teredukasi bagaimana cara penanganan awal pasien yang mengalami cedera tulang. Terutama bagi masyarakat untuk mengetahui, saat ini NTT sudah punya dua dokter spesialis bedah saraf. Saya dan dr. Doni adalah spesialis bedah saraf yang bisa melakukan operasi tulang belakang dan otak.
“Tidak perlu lagi bawa pasien cedera tulang ke Surabaya dan Jakarta cukup datang di Kota Kupang, kami siap melayani”, pungkas Malelak. (PB007)