Di HUT RI ke-76, Gubernur NTT Sampaikan Komitmen Penuhi Ketersediaan Infrastruktur di NTT

1,139

PATROLICIA.COM/PROVINSI NTT Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) berkomitmen, dibawah kepemimpinannya akan memenuhi ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan pengairan di NTT. Khususnya pada daerah-daerah yang menjadi sentra produksi pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata. Prinsip utama dari penyediaan infrastruktur adalah pembangunan yang menyeluruh, tuntas dan tidak boleh setengah-setengah agar tercipta daya ungkit yang berarti bagi kemajuan ekonomi NTT.

Demikian disampaikan Gubernur NTT, VBL dalam pidatonya pada Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2021 di Kupang.

“Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan saat ini. Selain sebagai roda penggerak pembangunan, ketersediaan infrastruktur berbanding lurus dengan peningkatan kualitas hidup dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan pembangunan infrastruktur dikategorikan sebagai bentuk investasi dengan tingkat pengembalian ekonomi dalam jangka panjang,” jelasnya.

Menurut Gubernur VBL, mewujudkan investasi infrastruktur yang menyeluruh membutuhkan anggaran yang besar. Sedangkan di pihak lain, kemampuan APBD NTT sangat terbatas. Oleh karena itu, Pemprov NTT membutuhkan sumber pendanaan lain melalui pinjaman daerah. Pinjaman daerah merupakan suatu keniscayaan untuk investasi infrastruktur sebagai tindakan mengakselerasi pembangunan selama pinjaman dikelola dan diperhitungkan dengan baik; segi manfaat serta pengembaliannya.

“Dari total panjang jalan Provinsi 2.650 km, kondisi jalan yang belum mantap (rusak berat dan rusak ringan) pada tahun 2019 sepanjang 906,12 km dan pada tahun 2020 dikerjakan sepanjang 365,03 km dan pada tahun 2021 ini, akan dikerjakan sepanjang 585,38 km dengan skema penganggaran yaitu Pinjaman SMI, Pinjaman Bank NTT, Pemberian Hibah Jalan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus,” bebernya.

Untuk itu, lanjut Gubernur VBL, dirinya menghimbau para Bupati/Walikota di NTT agar tidak perlu ragu dalam memanfaatkan pinjaman daerah untuk pengadaan infrastruktur-infrastruktur vital yang dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi daerah.

Pada Tahun 2021 ini, kata Gubernur NTT itu, pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT dititikberatkan pada penyediaan prasarana dasar, seperti jalan, jembatan, air bersih dan irigasi di daerah-daerah sentra produksi maupun untuk menunjang pariwisata. Pembangunan infrastruktur dipusatkan pada ruas jalan penunjang Kawasan Stategis Penunjang Pariwisata Nasional maupun Daerah, penyediaan air bersih di destinasi pariwisata pada 22 Kabupaten/Kota se Nusa Tenggara Timur.

“Selain itu, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur juga menitikberatkan penyediaan jaringan air minum dan rehabilitasi Daerah Irigasi di beberapa daerah dalam rangka mendukung penanggulangan stunting dan kemiskinan,” tandasnya.

Gubernur VBL menjelaskan, bahwa terkait penyediaan infrastruktur yang merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota, dirinya meminta untuk disinergikan dengan infrastruktur yang telah disediakan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, agar tercipta suatu konektivitas yang menyeluruh serta memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap peningkatan perekonomian daerah dan mutu pelayanan kepada masyarakat.

“Beberapa waktu lalu, dalam kunjungan kerja ke 22 Kabupaten/Kota, baik di Daratan Timor, Sumba, Flores maupun beberapa kabupaten yang berada di kepulauan, kami melihat daerah ini memiliki potensi yang sangat besar. Kita sesungguhnya tertinggal karena kita malas dan belum memiliki kemampuan untuk mendayagunakan potensi yang begitu kaya. Karena itu, hal yang dibutuhkan saat ini adalah inovasi teknologi dan kerja keras serta kolaborasi untuk mengelola potensi yang ada agar dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat di daerah ini,” jelasnya.

Gubernur VBL yakin, apabila potensi di tiap daerah dapat dikelola dengan maksimal, kita pasti akan mengalami lompatan besar dalam membangun daerah ini (NTT). Ia bersama Wakil Gubernur NTT, Josep A. Naesoi selalu berkomitmen, bahwa di bawah kepemimpinan mereka, NTT harus memiliki masa depan yang lebih baik dalam rentang waktu yang lebih cepat.

Pada kesempatan tersebut, VBL dan Josep Nae Soi juga menggugah dunia usaha, koperasi, BUMD dan BUMDes agar terus berinovasi dalam mengelola dan memasarkan produk NTT sesuai “revolusi industri jilid 4”, dengan memanfaatkan marketplace berbasis digital agar produk-produk pertanian, peternakan dan perikanan NTT dapat mudah menjangkau pasar yang lebih luas pada level nasional, regional maupun internasional.

Kepada masyarakat dan pelaku bisnis di NTT, Gubernur NTT meminta agar selain mengembangkan modal ekonomi, perlu juga memberdayakan modal sosial kita yang besar dengan kerja bergotong-royong, menguatkan jaringan sosial, membina hidup saling percaya, membudayakan pola hidup hemat, produktif, energik, inovatif dan berani memanfaatkan peluang yang ada untuk meraih masa depan yang lebih baik menuju NTT sejahtera.

Sebagai Wakil Pemerintah Pusat, lanjut Gubernur Laiskodat, ia menegaskan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan beberapa hal: Pertama, selalu bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan dan pemberdayaan masyarakat di daerah. Kedua, Kepala Daerah harus berpikir enterpreneur atau berorientasi wirasawasta, dalam pemanfaatan APBD agar memperoleh hasil yang baik dalam menciptakan masyarakat sehat, cerdas dan berpendapatan cukup. Kita juga perlu meningkatkan efisiensi melalui koordinasi dan sinkronisasi anggaran antar Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa.

Ketiga, Pemerintah Kabupaten/Kota agar menjaga stabilitas ketentraman dan ketertiban di daerah masing-masing dengan meningkatkan koordinasi yang intensif dengan unsur Forkopimda di Kabupaten/Kota.

Keempat, dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten/Kota tidak boleh berpikir dan bertindak parsial dengan sudut pandang hanya melihat kepentingan satu kabupaten saja, tetapi harus berpikir kawasan. Oleh karena itu, tidak semua kabupaten harus berlomba-lomba untuk membangun hal yang sama. Kerja sama antar-daerah dapat menjadi solusi terbaik dalam produksi, distribusi maupun pemasaran barang dan jasa bersama.

Kelima, mengendalikan penggunaan dan pencemaran sampah plastik demi kelestarian lingkungan hayati yang akan diwariskan kepada generasi penerus kita.

Gubernur NTT pada kesempatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 itu juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada para medis, tenaga kesehatan dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi dan 22 Kabupaten/Kota yang telah berjuang di garda terdepan dalam menangani covid 19 di daerah ini.

“Seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur, para Tokoh NTT dan Sesepuh NTT di manapun berada, atas dukungan yang telah diberikan kepada Pemerintah dalam membangun dan memajukan daerah ini,” sebutnya.

Gubernur NTT juga menyampaikan terima kasihnya kepada semua unsur Forkopimda Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah bersinergi bersama Pemerintah Provinsi maupun 22 Kabupaten/Kota dalam memajukan daerah ini.

Juga ucapan terima kasih dan pengharagaan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se NTT atas dukungan dan kemitraan dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan di daerah ini. Kepada para Bupati dan Walikota atas dukungan, kerja sama dan komitmen dalam memajukan daerah ini.

“Rekan-rekan wartawan baik media cetak, on-line maupun media elektronik yang telah memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah ini,” sebutnya.

Menutup pidatonya, Gubernur Laiskodat bersama Wakil Gubernur Josep Nae Soi menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu atas segala sumbangan ide, kritik, perhatian dan tindakan baik bagi daerah ini. (rjb/tim)